Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Ngobrolin Positivity
Hampir semua buku self-improvement yang kubaca selalu menggemborkan untuk be positive, stay positive, and spread
positivity. Dan aku percaya itu.
Tapi beberapa tahun belakangan, karena
terpapar kenyataan perih... Alhasil aku menyerah menjadi orang itu.
Menjadi orang paling positif dalam setiap
situasi adalah bentuk kepemimpinan yang kuat, solid, dan menginspirasi. Tapi di
dalamnya terdapat rasa yang berat, beban yang berat dan harus ditanggung
sesorang tersebut. Ya, menjadi pemimpin hebat memang perlu banyak pengorbanan.
Menjadi orang yang paling positif artinya
harus bisa melihat opportunity dalam
setiap keadaan, baik maupun buruk. Itu sungguh melelahkan karena harus bisa
melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Masih menyepelekan pemimpin? Then you must be stupid (or an asshole, idk
I can’t tell).
...
Lalu kenapa aku menyerah menjadi orang
paling positif? Aku menyadari, tidak semua permasalahan di dunia bisa
diselesaikan dengan menggunakan positivity
saja. Contoh, parasut. Yup, parasut dibuat sebagai sebuah fail-safe apabila sebuah pesawat mengalami trouble di udara. See?
Pesawat dibuat oleh si optimis, parasut dibuat oleh si pesimis. Apa pesimis
salah? Tentu tidak, it’s a fail-safe.
Tidak semua permasalahan bisa selesai
dengan bersikap optimis. Kadang pesimis juga diperlukan.
Kenapa? Karena setelah kita bisa melihat
dari kedua sisi tersebut, timbullah pilihan. Pilihan-pilihan yang kita ambil
lah yang menentukan kita nanti. Orang baik, lahir dari orang yang selalu
berusaha membuat pilihan yang baik. Orang buruk, adalah lawannya. Namun apakah
orang buruk salah? Kalau dari sisi manusia normal, jawabannya adalah iya. Tapi
pernahkah kita melihat dari sisinya? Barangkali kita tidak tau beban apa yang
dia tanggung, sehingga dia harus mengambil pilihan yang buruk. Ya, hidup adalah
tentang pilihan.
...
Saya
menyerah untuk menjadi orang yang selalu optimis. Tapi tidak serta merta saya
menjadi orang pesimis. Saya akan menjadi orang yang piawai mengambil keputusan.
Dan inilah keputusan saya.
Bagaimana
keputusan anda?
Komentar
Posting Komentar