Barusan
aku baca buku setebal 2 kamus Bahasa Inggris. Dengan judul “Surat Perjanjian
Pengukuran Garis Pantai Sulawesi Selatan Skala 1:50000” antara PT *** dan PT
***.
Aku
buka poin-poin yang “masih” bisa aku pahami, diantaranya kuantitas satuan harga
pengukuran, metode pengukuran, kontrak perjanjian, dan lainnya. Karena sudah
berkali-kali membaca laporan di sekolah, aku jadi tau mana sih poin yang
penting dan diambil pelajaran. Tapi buku ini hampir kesemuanya aku mungkin
hanya paham 2% saja… Ini sebuah tamparan keras bagi kami para praktisi yang
dulunya akademisi. Aku merasa kecil. Pak Aris, Dirut di tempat aku bekerja
sudah mempunyai 2 PT. Salah satunya yang ikut membuat perjanjian tadi, aku
berada di “anak” PT tersebut. Sub-con
adalah istilah yang biasa dipakai. Pak Aris lah yang menerimaku langsung
menjadi surveyor disini. Padahal sebelumnya kami belum bertatap muka, baru
kenal juga lewat temannya. Begitu tinggi rasa percaya beliau, yang wajib juga kubalas
dengan tidak mengecewaan beliau.
Disini
ada 3 tingkatan surveyor, anggap saja urutannya assisten surveyor, surveyor,
senior surveyor. Dari info teman yang sudah senior, untuk sampai ke posisinya
ia butuh 4 tahun menjadi assisten dan surveyor biasa. Aku yang pindahan dari
perusahaan tambang langsung menjadi surveyor, jadi kira-kira butuh sekitar 2
tahun untuk jadi senior. Pikirku “I don’t have that much time..” Aku masih
memiliki banyak hal untuk diraih dalam mimpi dan karirku, aku tak bisa
berlama-lama. Lalu aku teringat kata mas Anies, “Pilihlah jalan mendaki..”.
Aku
pun memilih menghilangkan beberapa jam tidurku untuk karya, menambah seduhan kopi
untuk mendapat ilmu, menambah jaringan komunikasi untuk silaturahmi. Memang hal besar tak bisa diraih tanpa pengorbanan. Entah waktu, energy fisik, pikiran,
materi. Ya, bukan hal baru kan ? hehe…
Pak
Aris sekarang punya cita-cita lain yaitu untuk menghafal Al-Quran.
Subhanaallah.. Mulia sekali beliau.
Dari
semua yang beliau raih, beliau tidak hanya fokus terhadap duniawi.
Ini
yang menyadarkanku, selain berdoa. Aku harus selalu menempa diri.
“Ketika
dihadapkan pilihan jalan, ada jalan yang datar, ada yang menurun, ada yang
mendaki.. Pilihlah jalan mendaki, memang berat. Sulit dan butuh konsistensi
ketika dilakukan. Namun dengan cara itulah, kita akan mencapai puncak-puncak
baru.” – Anies Rasyid Baswedan.
Komentar
Posting Komentar