Langsung ke konten utama

Unggulan

Latihan Nulis

Malam ini aku duduk di bangku 5E kereta Kutojaya Selatan menuju Kutoarjo. Dalam rangka pulang menuju Jogja ini tetiba muncul notif di Hpku kalau ternyata esaiku mendapatkan juara 2. Benar saja setelah kupantau instagram ternyata betul 😊 Alhamdulillah. Tapi sejatinya, dalam proses pengerjaan esaiku ini pun tidak seluruhnya adalah murni dariku. Let me explain, jadi esaiku berjudul Inovasi Penanganan Sampah di Kota Bandung Pasca Tutupnya TPA Sarimukti. Ide dari esai tersebut adalah bagaimana sih cara menangani sampah yang sudah menggunung di kota bandung. Ide ini terbesit ketika tahun lalu sekitar November – Desember 2022 aku menjadi pengajar tambahan di prodi Teknik Lingkungan Itenas. Disana aku ngajar cara mendesain bentuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) yang ideal seperti apa. Walaupun secara teoritis aku bahkan tidak tau gimana kriterianya maupun syarat-syarat pembuatan TPA, tapi tetap kupaksakan untuk bisa menjadi pengajar disana. Dan alhamdulillah setelah beberapa kali bertuk

Formasi di Papua & NTT


Formasi di Papua :
                Pre-Kambrium & Paleozoikum
1.       Formasi Awigatoh : Di daerah Badan Burung atau  sekitar Pegunungan Tengah tersingkap Formasi Awigatoh sebagai batuan tertua di Papua yang berumur pre-Kambrium, juga disebut Formasi Nerewip oleh Parris (1994) di dalam lembar peta Timika. Formasi ini terdiri dari batuan metabasalt, metavulkanik dengan sebagian kecil batugamping, batuserpih dan batulempung. Formasi Awigatoh ini ditindih secara tidak selaras oleh Formasi Kariem.
2.       Formasi Kariem : Formasi Kariem tersusun oleh perulangan batupasir kuarsa berbutir halus dengan batuserpih dan batulempung. Umur formasi ini ditafsirkan sekitar Awal Paleozoikum atau pre-Kambrium yang didasarkan pada posisi stratigrafinya yang berada di bawah Formasi Modio yang berumum ilur Devon. Didaerah Gunung Bijih Mining Access (GBMA) dijumpai singkapan Formasi Kariem yang ditutupi secara disconformable oleh Formasi Tuaba.
3.       Formasi Modia : Penentuan umur Formasi Modia dilakukan dengan metode fision track  dari mineral zirkon yaitu 650+ 6,3 juta tahun yang lalu (Quarles van Ufford,1996). Selanjutnya di atas Formasi Tuaba dijumpai Formasi Modio yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian bawah Anggota A  yang didominasi oleh batuan karbonat yaitu stromatolitik dolostone berlapis baik. Sedangkan dibagian atasnya ditempati oleh Anggota B yang terdiri dari batupasir berbutir halus dengan internal struktur seperti planar dan silang siur, serta laminasi sejajar. Umur formasi ini ditentukan berdasarkan kandungan koral dan fission track yang menghasilkan Silur-Devon.
4.       Formasi Tuaba : Formasi Tuaba tersusun oleh batupasir kuarsa berlapis sedang dengan sisipan konglomerat dan batuserpih yang diperkirakan berumur Awal Paleozoikum atau pre-Kambrium.
5.       Formasi Aiduna : Kontak formasi ini dengan Formasi Aiduna yang terletak di atasnya ditafsirkan sebagai kantak  disconformable (Ufford, 1996).Formasi Aiduna dicirikan oleh batuan silisiklastik berlapis baik dengan sisipan batubara, dan ditafsirkan sebagai endapan fluvial sampai lingkungan delta, dan secara stratigrafi formasi ini ditindih secara selaras oleh Formasi Tipuma. Umur formasi ini ditentukan berdasarkan kandungan fosil brachiopoda yaitu Perm. Di daerah Kepala Burung atau Salawati-Bintuni, batuan dasar yang berumur Paleozoikum terutama tersingkap di sebelah timur kepala Burung yang dikenal sebagai Tinggian Kemum, serta disekitar Gunung Bijih Mining Access (GBMA) yaitu di sebelah barat daya Pegunungan Tengah.
6.       Formasi Kemum : Batuan dasar tersebut disebut Formasi Kemum yang tersusun oleh batusabak, filit dan kuarsit. Formasi ini di sekitar Kepala Burung dintrusi oleh bitit Granit yang berumur Karbon yang disebut sebagai Anggi Granit pada Trias. Oleh sebab itu Formasi Kemum ditafsirkan terbentuk pada sekitar Devon sampai Awal Karbon (Pigram dkk, 1982).
Selanjutnya Formasi Kemum ditindih secara tidak selaras oleh Group Aifam.
7.       Formasi Aifam : Di sekitar Kepala Burung group ini dibagi menjadi 3 Formasi yaitu Formasi Aimau, Aifat dan Ainim. Group ini terdiri dari suatu seri batuan sedimen yang taktermalihkan dan terbentuk di lingkungan laut dangkal sampai fluvio-delataik. Satuan ini di daerah Bintuni ditutupi secara tidak selaras oleh Formasi Tipuma yang berumur Trias (Bintoro & Luthfi, 1999).


Mesozoikum

8.       Formasi Tipuma : Formasi Tipuma terdiri dari batulempung yang berwarna merah-kehijauan dan batupasir kasar sampai halus yang berwarna abu-abu kehijauan dengan ketebalan sekitar 550 meter. Umur formasi ini diperkirakan sekitar Trias Tengah sampai Atas dan diendapkan dilingkungan supratidal. Di daerah Kepala Burung, Formasi Tipuma ditutupi secara tidak selaras oleh Kembelangan Grup yang tak terpisahkan, dimana pada bagian atasnya di sebut Formasi Jass.
9.       Formasi Jass : Formasi Jass terdiri dari batupasir kuarsa dan batulempung karbonatan; sedangkan di daerah Leher dan Badan Burung Kembelangan Grup dapat dibagi menjadi 4 Formasi yaitu dari bawah ke aas adalah Formasi Kopai (batupasir dengan sisipan batulempung), Formasi  (batupasir), Formasi Paniya (batulempung) dan Formasi Eksmai (batupasir).
Kenozoikum
Grup Batugamping New Guinea, Grup ini dibagi menjadi 4 formasi dari tua ke muada adalah sebagai berikut : Formasi Waripi, Formasi Faumai, Formasi Sirga dan Formasi Kais.
10.   Formasi Waripi : Formasi Waripi terutama tersusun oleh karbonat dolomitik, dan batupsir kuarsa diendapkan di lingkungan laut dangkal yang berumur Paleosen sampai Eosen. Di atas formasi ini diendapkan Formasi Faumai secara selaras dan terdiri dari batugamping berlapis tebal (sampai 15 meter) yang kaya fosil foraminifera, batugamping lanauan dan perlapisan batupasir kuarasa dengan ketebalan sampai 5 meter, tebal seluruh formasi ini sekitar 500 meter.
11.   Formasi Faumai : Formasi Faumai terletak secara selaras di atas Formasi Waripi yang juga merupakan sedimen yang diendapkan di lingkungan laut dangkal. Formasi ini terdiri dari batuan karbonat berbutir halus atau kalsilutit dan kaya akan fosil foraminifera (miliolid) yang menunjukkan umur Eosen.
12.   Formasi Sirga  : Formasi sirga dijumpai terletak secara selaras di atas Formasi Faumai, terdiri dari batupasir kuarsa berbutir kasar sampai sedang mengnadung fosil foraminifera, dan batuserpih yang setempat kerikilan. Formasi Sirga ditafsirkan sebagai endapan fluvial sampai laut dangkal dan berumur Oligosen Awal.
13.   Formasi Kais : Formasi Kais terletak secara selaras di atas Formasi Sirga. Formasi Kais terutama tersusun oleh batugamping yang kaya foraminifera yang berselingan dengan lanau, batuserpih karbonatan dan batubara. Umur formasi ini berkisar antara Awal Miosen sampai Pertengahan Miosen dengan ketebalan sekitar 400 sampai 500 meter.





Miosen – Recent
Diketahui 3 Formasi yang dikenal yaitu Formasi Klasaman, Stenkool, Buru yang hampir seumur dan mempunyai kesamaan litologi, yaitu batuan silisiklastik dengan ketebalan sekitar 1000 meter. Ketiga formasi tersebut di atas mempunyai hubungan menjari, Namun Formasi Buru yang dijumpai di daerah Badan Bururng pada bagian bawahnya menjemari dengan Formasi Klasafat. Formasi Klasafat yang berumur Mio-Pliosen dan terdiri dari batupasir lempungan dan batulanau secara selaras ditindih oleh Formasi Klasaman dan Steenkool. Endapan aluvial dijumpai terutama di sekitar sungai besar sebagai endapan bajir, terutama terdiri dari bongkah, kerakal, kerikil, pasir dan lempung dari rombakan batuan yang lebih tua.

Formasi di Nusa Tenggara Timur :
1.       Formasi Alor : Susunan stratigrafi daerah panas bumi Alor Timur-Alor Timur Laut umumnya terdiri dari batuan vulkanik berumur Tersier-Kuarter dengan urutan dari tua ke muda : Satuan lava Maritaing-Mausamang, aliran piroklastik Maritaing, lava Puimang, aliran piroklastik Taramana, batuan sedimenTaramana, lava G. Koyakoya, lava G. Inukumang, batuan vulkanik Atmal, endapan danau, laharMausamang, batuan longsoran Maritaing,batugamping terumbu dan endapan aluvium.Manifestasi panas bumi di Alor Timur, terdiri dari 8 (delapan) kelompok mata air panas bersuhuantara 37-81ºC dengan pH netral, bertipe klorida dan bikarbonat. Pemunculan manifestasi di S. Kura,Alakalela dan Mabatapada pada batuan vulkanik Tersier dan endapan alluvial melalui media struktur depresi (horst dan graben) Lantoka yang berarah N 280-310º E. Pendugaan suhu bawah permukaan(geothermometer) air panas di daerah ini bervariasi antara 172-229° C.
2.       Formasi Maubisse : Masih terdapat kerancuan mengenai posisi stratigrafi Formasi Maubisse dan Formasi Aileu di Timor, meskipun penelitian belakangan ini cenderung menempatkan kedua formasi tersebut ke dalam runtunan paraotokton. Bukti di lapangan menunjukkan bahwa kedua formasi tersebut mempunyai hubungan transisional dengan Formasi Wailuli yang merupakan satuan paraotokton. Bukti paleontologi juga menunjukkan bahwa Formasi Maubisse berasal dari Benua Australia, dan Formasi Aileu yang mempunyai kontak stratigrafi semula terletak di sayap barat laut Benua Australia hingga terjadinya peristiwa tumbukan pada Neogen antara busur dengan benua.
3.       Formasi Tanahau : Formasi Tanahau menindih selaras Formasi Kiro dan menjemari dengan Formasi Bari, litologinya terdiri atas lava, breksi dan tufa. Lava, kelabu kehijauan, dasitis, setempat struktur bantal. Breksi, kelabu kehitaman, komponen dasit, ukuran fragmen 0,5 - 3,0 cm, semen tufa pasiran. Tufa, putih – kelabu, dasitis, berbutir halus – sedang, masif, terkersikkan. Formasi Tanahau diperkirakan berumur Miosen Tengah.
4.       Formasi Laka : Formasi Laka  menjemari dengan Formasi Waihekang, litologinya tersusun oleh Tufa, setempat berselingan dengan batupasir tufaan dan batupasir gampingan. Formasi ini diperkirakan berumur Miosen Akhir – Pliosen.
Endapan Gunungapi Tua terdiri merupakan endapan hasil gunungapi berumur Plistosen, terdiri atas lava bersusunan andesit, breksi dan aglomerat bersusunan andesit dan basalt, setempat bersisipan tufa.
5.       Formasi Kiro : Formasi Kiro tersusun oleh breksi, lava dan tufa pasiran dan batupasir tufaan. Breksi, warna kelabu kehitaman,  komponen batuan andesitis dan basaltis, semen tufa pasiran. Lava, warna kelabu kehijauan - kehitaman, bersusunan andesitis, basaltis, latit dan trakhit. Tufa pasiran dan batupasir tufaan, merupkan sisipan, warna kecoklatan, berlapis, terkersikkan. Formasi ini diperkirakan berumur Miosen Awal – Miosen Tengah.
6.       Formasi Nangapanda : Formasi Nangpanda menjemari dengan Formasi Bari, litologinya terdiri atas batupasir dan batugamping, setempat mengandung sisipan napal dan breksi. Batupasir, kelabu kekuningan, halus – kasar, konglomeratan, komponen andesit dan basalt, ukuran 0,5 – 2,0 cm, kompak, berlapis, setempat berselingan dengan batupasir gampingan. Batugamping, kelabu, keras, kompak. Formasi Nangapanda diperkirakan berumur Miosen Tengah.
7.       Formasi  Bari : Formasi Bari menindih selaras Formasi Kiro, formasi ini tersusun oleh batugamping berselingan dengan batugamping pasiran. Setempat bersisipan lempung tufaan, lempung karbonan dan batubara. Formasi Bari diperkirakan berumur Miosen Tengah.
Diorit Kuarsa merupakan batuan terobosan berwarna kelabu kehijauan, kompak, holokristalin, komposisi oligoklas dan andesin, diperkirakan berumur Miosen Akhir.
8.       Formasi Waihekang : Formasi Waihekang menindih selaras Formasi Bari. Formasi ini tersusun oleh batugamping klastika, mengandung tufa dan rijang merah. Formasi Waihekang diperkirakan berumur Miosen Akhir – Pliosen.
Urutan stratigrafi regional P.Alor menurut Noya dkk (1991)   terdiri dari  Formasi Tanahau (terdiri dari lava dasit, tufa dan breksi berumur Miosen Tengah-Atas) , Formasi Alor (batuan vulkanik berumur Miosen Atas-Pliosen Bawah), produk Gunungapi Tua (lava, breksi dan tufa pasiran berbatuapung). Produk Gunungapi Tua ini menindih tak selaras Formasi Alor dan berumur Plio-Plistosen (Abbott dan Chamalaun, 1981). batugamping koral, breksi koral  dan endapan danau . Formasi Alor menindih tidak selaras Formasi Tanahau dan menjemari dengan Formasi Laka di daerah Kalabahi.
Formasi Alor : Keseluruhan batuan / litologi  berasal dari  produk yang tidak diketahui sumber asalnya, diperkirakan berasal dari batuan vulkanik Tersier yang tergabung dalam Formasi Alor.

Komentar

Postingan Populer