Langsung ke konten utama

Unggulan

Latihan Nulis

Malam ini aku duduk di bangku 5E kereta Kutojaya Selatan menuju Kutoarjo. Dalam rangka pulang menuju Jogja ini tetiba muncul notif di Hpku kalau ternyata esaiku mendapatkan juara 2. Benar saja setelah kupantau instagram ternyata betul 😊 Alhamdulillah. Tapi sejatinya, dalam proses pengerjaan esaiku ini pun tidak seluruhnya adalah murni dariku. Let me explain, jadi esaiku berjudul Inovasi Penanganan Sampah di Kota Bandung Pasca Tutupnya TPA Sarimukti. Ide dari esai tersebut adalah bagaimana sih cara menangani sampah yang sudah menggunung di kota bandung. Ide ini terbesit ketika tahun lalu sekitar November – Desember 2022 aku menjadi pengajar tambahan di prodi Teknik Lingkungan Itenas. Disana aku ngajar cara mendesain bentuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) yang ideal seperti apa. Walaupun secara teoritis aku bahkan tidak tau gimana kriterianya maupun syarat-syarat pembuatan TPA, tapi tetap kupaksakan untuk bisa menjadi pengajar disana. Dan alhamdulillah setelah beberapa kali bertuk

Itu Perlu

30 Juli 2019

Tidak seperti biasanya, semalam aku tidur lebih awal. Mungkin kecapekan lari atau karena makan sate sapi. Atau kombinasi keduanya. Ternyata tidur lebih awal lebih nyaman, tidak hanya di mata (karena paparan layar smartphone) namun juga di tubuh secara keseluruhan.

Well anyway, bangun pagi juga terasa lebih segar. Tidak terburu-buru untuk berangkat kerja. Maka kontemplasi jadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Kontemplasi dari kata contemplate, yang identik dengan istilah berdiam diri. Berdiam diri, ngobrol dengan diri sendiri sejatinya sangat diperlukan.. apalagi kita hidup di dunia yang serba cepat di masa kini. Kita jadi ingat darimana kita berasal, punya skill apa saja, dan mau melangkah kemana saja. Berdiam diri itu menyehatkan.

Sama halnya dengan puasa.. terkadang kita harus kelaparan untuk mengetahui nikmatnya makanan yang dimiliki. Contemplate juga. Kita jadi lebih menghargai dan menghormati diri. Apa yang diri kita mau

Dari contemplate pagi ini, aku menyadari (dan terkejut) banyaknya orang yang sudah aku temui sepanjang 23 tahun ini..Hahaha, masih kurang percaya umurku 23. Rasanya pengen 20 terus..

Ternyata orang-orang itu semuanya memiliki value masing-masing. Iya, semuanya. Alhamdulillah aku berprinsip “all life matters”, jadi bahkan ketika ada orang baik maupun yang buruk pun itu aku hargai sebagai value.. at least value untuk pembelajaran. Aku bersyukur bertemu mereka. Ribuan orang tersebut. Dan tidak sabar untuk bertemu lebih banyak orang lagi.

Kalau ada waktu, kontemplasi gih…. Ngobrol sama diri sendiri itu perlu

Komentar

Postingan Populer