Sudah 1 tahun, sudah 12 bulan lamanya
sejak terakhir aku memperbaiki draf tulisan di blogku. Barusan ku cek tulisan terakhirku dibuat tanggal 30 Maret
tahun lalu. Setahun setelah itu aku baru menulis tulisan ini. Sungguh banyak,
BANYAK sekali hal yang terjadi di antara waktu tulisan terakhir dan tulisan ini
dibuat. Ya iyalah, kan 1 tahun. Hehe, rasanya kangen sekali untuk mengetikkan
jariku di keyboard untuk menulis
tulisan di blog, mungkin beberapa highlight bakal kuceritain untuk membuka
tulisan pertama di tahun ini.
Betul, karena kesibukan. Kesibukan kerjaan
lah salah satu faktor mengapa jadi jarang nulis. Karena mulai Oktober 2018 aku
efektif diplot untuk kerja di kantor. Aku ngekos di dekat kantor, jadi karyawan
eight to four bukan merupakan hal
yang baru sebetulnya. Karena dulu di tambang juga pernah kerja di kantor. Tapi
karena sudah 2 tahun kerja di lapangan, banyak budaya dan perilaku kantor yang
juga harus aku sesuaikan. Hal-hal yang biasa dilakukan dan diucap di lapangan
tidak serta merta bisa di‘copas’ ke kantor. Adaptasi lah ya istilah kerennya..
Anyway,
rentang waktu tersebut juga banyak momen kasmaran yang terjadi. Mulai dari teman
lama yang bersua kembali, tapi ternyata jalan kita belum bisa searah. Mungkin
kita masih kesusahan untuk meet in the
middle, terlalu banyak ego dan emosi yang meluap. Alhasil masih nihil hasil
yang diharapkan. Semoga ada jalan. Insyaallah
ada.
Ada pula ex crush yang deket lagi, tapi ternyata cuma buat kucing-kucingan
doang.. biasa lah, yang kurang serius juga berimbal balik serupa. Sakit hati
memang ada, tapi karena sudah banyak hal buruk terjadi tahun lalu ya jadi lebih
bisa menjaga emosi saja.
Yaelah, temen-temen kelas STM udah ada 4
orang kalik yang nikah kemarin.. dan aku masih rempong ngurusin drama asmara
tidak penting?? mending perluas circle
pertemanan aja lah ya. Terutama yang positif dan penuh karya. Lebih make sense…
Oh iya, hobiku olahraga (lari tepatnya)
alhamdulillah mulai tersalurkan. Bak gayung bersambut, karena kerja di kantor
aku jadi bisa mengelola waktu dengan lebih baik untuk run, karena sebelumnya kerja di lapangan jadi run ketika sangat sangat kosong saja waktunya. Bahkan kemarin
Februari jadi rekor buatku sendiri, karena 2 hari sekali aku run. WOW!!!
I LOVE MYSELF.!!!
Sebenernya ketika dijalani di awal itu
melelahkan dan menyebalkan sih lari ini, tapi ketika hasil sudah mulai
kelihatan, nafas jadi lebih lega, badan lebih enteng, lingkar pinggang
mengecil, dsb. Bahagianya ga ketulungan. Kalau circle lari belum, belum diperluas memang. Cuma kadang ikut run di komunitas IndoRunners Bandung
atau Jogja, tapi belum aktif yang beneran aktif gitu. Masih otw taking shape to be a good runner.
Karena aku selalu berprinsip “Melakukan hal baik itu hebat, tapi konsistensi
untuk melakukan hal baik tersebut jauh lebih hebat”. Kuncinya ‘KONSISTEN’. Ya
siapa tau Februari aku oke banget, Maret biasa aja, April ternyata mlenyok kan nggaktau. Hahahahahaha
Hmmmm, apalagi ya… keuangan??? Males
cerita sih, tapi kurang lebih lah ya kayak bulan-bulan di tahun kemarin, emang
bakal ada lebih banyak ekspense wajib tahun ini karena kuliah di dua tempat.
Reksadana juga alhamdulillah start invest
lagi. Yuk diatur lagi keuangannya ;)
Kalau tanya kenapa, kenapa kok nulis lagi?
Kan blog
udah nggak seramai dulu, bahkan kayaknya udah mulai ditinggalin. Konten
dimana-mana melimpah Youtube, IG, Twitter, LinkedIn segala macem … Kenapa blog lagi?
Jujur aja,
aku nulis ini setelah dengerin podcast
yang “menampar” aku. Yaitu podcast
Thirty Days of Lunch, isi podcast-nya
itu tentang hal-hal yang menurutku impact-nya
luar biasa, dari ngomongin bangun rumah untuk
milenilal, creating creative
content, passion, dsb. Recommended deh kalau kalian suka
dengerin podcast. Btw, yang
kudengerin barusan adalah yang ngobrol sama GaryVee. Intinya start making content, yang bisa tahan
lama impact-nya. Dan yang paling
penting “Quality over Quantity”. Aku
kepikiran, oiya punya rumah di blog. Hehe
Dan begitulah ceritanya kenapa tulisan ini
lahir. Bisa dijamin tulisan ini tidak mengejar populis, aku juga ga yakin masih
ada yang mau baca tulisan di blog
sepanjang ini. Well at least aku
menulis ini sungguh dari hati terdalam. Karena seperti pion catur yang bisa
makan serong untuk membuka jalan baru lalu promosi menjadi menteri. Kita juga
bisa melakukan En Passant.
Komentar
Posting Komentar