Langsung ke konten utama

Unggulan

Latihan Nulis

Malam ini aku duduk di bangku 5E kereta Kutojaya Selatan menuju Kutoarjo. Dalam rangka pulang menuju Jogja ini tetiba muncul notif di Hpku kalau ternyata esaiku mendapatkan juara 2. Benar saja setelah kupantau instagram ternyata betul 😊 Alhamdulillah. Tapi sejatinya, dalam proses pengerjaan esaiku ini pun tidak seluruhnya adalah murni dariku. Let me explain, jadi esaiku berjudul Inovasi Penanganan Sampah di Kota Bandung Pasca Tutupnya TPA Sarimukti. Ide dari esai tersebut adalah bagaimana sih cara menangani sampah yang sudah menggunung di kota bandung. Ide ini terbesit ketika tahun lalu sekitar November – Desember 2022 aku menjadi pengajar tambahan di prodi Teknik Lingkungan Itenas. Disana aku ngajar cara mendesain bentuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) yang ideal seperti apa. Walaupun secara teoritis aku bahkan tidak tau gimana kriterianya maupun syarat-syarat pembuatan TPA, tapi tetap kupaksakan untuk bisa menjadi pengajar disana. Dan alhamdulillah setelah beberapa kali bertuk

En Passant

Sudah 1 tahun, sudah 12 bulan lamanya sejak terakhir aku memperbaiki draf tulisan di blogku. Barusan ku cek tulisan terakhirku dibuat tanggal 30 Maret tahun lalu. Setahun setelah itu aku baru menulis tulisan ini. Sungguh banyak, BANYAK sekali hal yang terjadi di antara waktu tulisan terakhir dan tulisan ini dibuat. Ya iyalah, kan 1 tahun. Hehe, rasanya kangen sekali untuk mengetikkan jariku di keyboard untuk menulis tulisan di blog, mungkin beberapa highlight bakal kuceritain untuk membuka tulisan pertama di tahun ini.

Betul, karena kesibukan. Kesibukan kerjaan lah salah satu faktor mengapa jadi jarang nulis. Karena mulai Oktober 2018 aku efektif diplot untuk kerja di kantor. Aku ngekos di dekat kantor, jadi karyawan eight to four bukan merupakan hal yang baru sebetulnya. Karena dulu di tambang juga pernah kerja di kantor. Tapi karena sudah 2 tahun kerja di lapangan, banyak budaya dan perilaku kantor yang juga harus aku sesuaikan. Hal-hal yang biasa dilakukan dan diucap di lapangan tidak serta merta bisa di‘copas’ ke kantor. Adaptasi lah ya istilah kerennya..

Anyway, rentang waktu tersebut juga banyak momen kasmaran yang terjadi. Mulai dari teman lama yang bersua kembali, tapi ternyata jalan kita belum bisa searah. Mungkin kita masih kesusahan untuk meet in the middle, terlalu banyak ego dan emosi yang meluap. Alhasil masih nihil hasil yang diharapkan. Semoga ada jalan. Insyaallah ada.

Ada pula ex crush yang deket lagi, tapi ternyata cuma buat kucing-kucingan doang.. biasa lah, yang kurang serius juga berimbal balik serupa. Sakit hati memang ada, tapi karena sudah banyak hal buruk terjadi tahun lalu ya jadi lebih bisa menjaga emosi saja.

Yaelah, temen-temen kelas STM udah ada 4 orang kalik yang nikah kemarin.. dan aku masih rempong ngurusin drama asmara tidak penting?? mending perluas circle pertemanan aja lah ya. Terutama yang positif dan penuh karya. Lebih make sense

Oh iya, hobiku olahraga (lari tepatnya) alhamdulillah mulai tersalurkan. Bak gayung bersambut, karena kerja di kantor aku jadi bisa mengelola waktu dengan lebih baik untuk run, karena sebelumnya kerja di lapangan jadi run ketika sangat sangat kosong saja waktunya. Bahkan kemarin Februari jadi rekor buatku sendiri, karena 2 hari sekali aku run. WOW!!! I LOVE MYSELF.!!!

Sebenernya ketika dijalani di awal itu melelahkan dan menyebalkan sih lari ini, tapi ketika hasil sudah mulai kelihatan, nafas jadi lebih lega, badan lebih enteng, lingkar pinggang mengecil, dsb. Bahagianya ga ketulungan. Kalau circle lari belum, belum diperluas memang. Cuma kadang ikut run di komunitas IndoRunners Bandung atau Jogja, tapi belum aktif yang beneran aktif gitu. Masih otw taking shape to be a good runner. Karena aku selalu berprinsip “Melakukan hal baik itu hebat, tapi konsistensi untuk melakukan hal baik tersebut jauh lebih hebat”. Kuncinya ‘KONSISTEN’. Ya siapa tau Februari aku oke banget, Maret biasa aja, April ternyata mlenyok kan nggaktau. Hahahahahaha

Hmmmm, apalagi ya… keuangan??? Males cerita sih, tapi kurang lebih lah ya kayak bulan-bulan di tahun kemarin, emang bakal ada lebih banyak ekspense wajib tahun ini karena kuliah di dua tempat. Reksadana juga alhamdulillah start invest lagi. Yuk diatur lagi keuangannya ;)

Kalau tanya kenapa, kenapa kok nulis lagi?

Kan blog udah nggak seramai dulu, bahkan kayaknya udah mulai ditinggalin. Konten dimana-mana melimpah Youtube, IG, Twitter, LinkedIn segala macem … Kenapa blog lagi?

Jujur aja,  aku nulis ini setelah dengerin podcast yang “menampar” aku. Yaitu podcast Thirty Days of Lunch, isi podcast-nya itu tentang hal-hal yang menurutku impact-nya luar biasa, dari ngomongin bangun rumah untuk  milenilal, creating creative content, passion, dsb. Recommended deh kalau kalian suka dengerin podcast. Btw, yang kudengerin barusan adalah yang ngobrol sama GaryVee. Intinya start making content, yang bisa tahan lama impact-nya. Dan yang paling penting “Quality over Quantity”. Aku kepikiran, oiya punya rumah di blog. Hehe

Dan begitulah ceritanya kenapa tulisan ini lahir. Bisa dijamin tulisan ini tidak mengejar populis, aku juga ga yakin masih ada yang mau baca tulisan di blog sepanjang ini. Well at least aku menulis ini sungguh dari hati terdalam. Karena seperti pion catur yang bisa makan serong untuk membuka jalan baru lalu promosi menjadi menteri. Kita juga bisa melakukan En Passant.

Komentar

Postingan Populer