Langsung ke konten utama

Unggulan

Latihan Nulis

Malam ini aku duduk di bangku 5E kereta Kutojaya Selatan menuju Kutoarjo. Dalam rangka pulang menuju Jogja ini tetiba muncul notif di Hpku kalau ternyata esaiku mendapatkan juara 2. Benar saja setelah kupantau instagram ternyata betul 😊 Alhamdulillah. Tapi sejatinya, dalam proses pengerjaan esaiku ini pun tidak seluruhnya adalah murni dariku. Let me explain, jadi esaiku berjudul Inovasi Penanganan Sampah di Kota Bandung Pasca Tutupnya TPA Sarimukti. Ide dari esai tersebut adalah bagaimana sih cara menangani sampah yang sudah menggunung di kota bandung. Ide ini terbesit ketika tahun lalu sekitar November – Desember 2022 aku menjadi pengajar tambahan di prodi Teknik Lingkungan Itenas. Disana aku ngajar cara mendesain bentuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) yang ideal seperti apa. Walaupun secara teoritis aku bahkan tidak tau gimana kriterianya maupun syarat-syarat pembuatan TPA, tapi tetap kupaksakan untuk bisa menjadi pengajar disana. Dan alhamdulillah setelah beberapa kali bertuk...

Tidak akan meninggalkan

Awal Juli 2017
“Nanti fix jadi ya di Top 40 jam 5..”
“Ok mas Jo, tak bilang Sae..”

Sore itu kami sudah berlima diruang karaoke, tidak lama dia pun datang dengan Sae, “Maaf ya telat..” ujarnya sembari menyalami kami semua. Habis itu dia duduk di kananku, pas aku masih nyanyi dia malah meluk aku..

Aku kaget, dia bilang “Mas Jo, aku kangen banget sumpah..” nada gemes
“Iya nduk..”
“Jambul gimana?”
“Ntar aja itu..”

Setelah karaoke, makan, nongkrong di malam itu… Anyway, ini adalah malam-malam dimana kami semua bisa menikmati waktu cuti bersama. Iya, cuti lebaran memang asik untuk para perantau kumpul kembali setelah menjalani pekerjaan masing-masing.

Aku nganterin dia pulang malam itu, kami bercerita kesana kemari …. Kesana kemari … Kusengaja memelankan laju kendaraanku tidak sampai 20km/jam agar kami dapat menikmati waktu lebih lama.

STM kelas 2, 2012

“Aku titip kalkir ya..” pesanku
Insyaallah ya” balasnya via sms
Setelah kelas sudah masuk, dia datang..
“Maaf ya cuma 2..” ujarnya sembari memberiku 2 lembar kertas kalkir.
“Lah kok cuma 2 sih, kita kan butuh 5 lembar per orang.” Kataku kesal
“Sorry..”

Aku sangat kasar waktu itu padanya, sampai tak sengaja aku tahu bahwa dia hanya memakai 3 kalkir.
Astaga …. Dia hanya punya 5 kalkir sebelumnya, dan diberikan 2 ke aku. Dia sangat tidak ingin mengecewakanku…Tapi ucapanku tadi malah jauh mengecewakan ketulusan dan keikhlasannya.
Astaghfirullah.

Dengan menulis post ini, aku harus menghilangkan rasa maluku, gengsi diriku. Karena sejak saat itu pula aku berjanji untuk mencoba tidak mengecewakannya.

Dan juga, tidak akan meninggalkannya, apapun yang terjadi.

Teman baik, saudari, dan bagian dari keluargaku.

Sevira Nur Jannah.

Komentar

Postingan Populer