Dosa dan menyesal …
Dalam hidup ini, kita pasti pernah atau
bahkan sering berbuat dosa yang DISENGAJA. Menyesal ? Ya pasti. Tapi memang
kadang hal itu perlu dilakukan. Menyebalkan sekali bila dihadapkan hal tersebut.
Dalam kepemimpinan, aku sudah melakukan
banyak dosa. Dan kemungkinan besar aku sengaja lakukan.
1. Ketua
OSIS SMP. Dulu fungsi OSIS hanya untuk jembatan antara guru dengan murid.
Prinsipnya kan gini, OSIS mengetahui apa yang guru ingin sampaikan,OSIS juga
harus bisa menyampaikan ke murid dengan esensi yang sama. Prinsipnya gitu. Dan
bayangkan anda jadi ketua orang yang bisa melakukan 2 hal hebat tersebut
sewaktu masih SMP. Pasti masih ada kekanakan, unstable mood, wrong choice,
dan lainnya. Disini juga tertulis salah satu dosaku. Juga satu
lagi, tapi yang ini aku belum bisa membagi kepada siapapun. Aku belum yakin ada
yang bisa menerima hal buruk ini.
2. Ketua
II OSIS SMK. Ya, lagi-lagi jadi ketua. Disini sudah tidak main-main lagi ya,
kita dituntut membuat konsep sendiri, mempraktikan sendiri, dan mendapat hasil
untuk sendiri juga. Dan ternyata disini aku masih main-main. Seingatku aku
lebih banyak pacaran timbang mengurus hal-hal keorganisasian. Aku juga hanya
majang nama, memalukan sekali kalau aku ingat. Di kegiatan-kegiatan besar pun
hanya menjadi Penanggung Jawab. Lhoh itu kan tinggi ? YA, tepat sekali. Karena
tinggi itulah aku jadi tidak tau rasanya menjadi panitia, menjai panitia yang fight setiap harinya supaya kegiatan
berjalan lancar. Penanggung Jawab itu terlalu tinggi bagi orang yang belum
banyak pengalaman mengurusi kegiatan tersebut. Bahkan kami para ketua OSIS
dipaksa harus menjadi PJ tersebut. Bayangkan kembali ya, anda itu belum
pengalaman di kegiatan tersebut dan bahkan tidak tau apapun mengenai hal
tersebut. Di SMP juga belum ada hal seperti itu, lalu bagaimana bisa anda
menjadi PJ kegiatan tersebut ? Well, apapun jawaban anda. Itu sudah saya lalui.
Terimakasih.
3. Ketua
Kemah Bhakti. Kelas 2 SMK saya sempat menjadi ketua umum acara kemah bhakti
adik kelas. Suatu momen saat acara berlangsung :
Dewan Kehormatan : Mas, sewaktu
kemah itu tidak boleh sampeyan
memanggil panitia dengan menggunakan microphone.
Itu tidak sopan !
Saya (re: Ketua Umum) : Oo iya ya
mbak. Terus baiknya gimana mbak ?
DK : Ya pikiren dhewe lah!
KU : Yen sampeyan gakbisa ngasih saran, paling enggak jangan melarang!!
DK itu pun pergi. Disitu saya
merasa benar dan merasa berdosa dalam waktu yang sama, jadi memang kita itu
perlu mendesak memanggil panitia. Tapi memang HARUSNYA tidak menggunakan
microphone.
Sewaktu outbond pun begitu. Persiapan untuk outbond belum siap, jadi kami membuat rencana cadangan dengan hanya
menambahkan unsur air agar semakin ramai. Jadi kami siram ke adik2 kelas yang
baru merangkak dibawah tali rafia. Itu adalah salah satu keputusan yang buruk
yang pernah kubuat.
Tapi kan mendesak ? Entah apakah
itu pilihan yang baik atau bukan. Hal itu sudah saya lakukan. Terima kasih.
4. Koordinator
Survey Lapangan acara Kunjungan Akhir Semester Pramuka.
Hari itu hari kegiatan dimana saya
memimpin perjalanan adik kelas dari sekolah sampai Keraton Jogja dan Museum di
dekatnya. Kesalahanku adalah setelah selesai aku anter ke Keraton, seharusnya
aku anter lagi ke Museum. Tapi karena tour
guide Keraton itu biasanya meminta keluar lewat belakang ya sudah mereka
mengikuti tour guide tersebut. Rute
yang dibuat kacau !! Lalu aku tinggal, aku tunggu semuanya di Museum. Bayangin
malah aku tinggal mereka. Bener-bener gilak aku nih… Iya memang mereka sampai
Museum juga akhirnya, tapi molor sekitar satu jam.
5. Ketua
Pensi 17-an di Pemuda Desa tahun 2012.
Nggaktau darimana asalnya aku yang
jadi ketua padahal aku masih kelas 1 SMK. Yang tua pada ngapain entah…Suatu
rapat, pernah anggotaku pemudi namanya Arin (jelas bukan nama sebenarnya ya).
Dia usul untuk dibuat drama untuk mengisi di sela-sela acara tersebut. Ditengah
penjelasan panjangnya, aku cut! “Rin,
kalau mau bikin drama rapat sendiri aja nanti..” dia pun diam.
Ketika pemuda lain menyinggung
drama, lalu Arin bilang “Bilang dulu tu, kata ketuanya gaboleh rapat di dalem
rapat..”
Akhirnya memang tetap diadakan
drama. Dan drama itu pula yang menyelamatkan acara tersebut, drama itu pula
yang membuat acara tersebut meriah. Bahkan sampai mendapatkan pujian dari kalangan
orang tua.
Bagaimana jadinya kalau Arin patah
arang gara-gara kata-kataku yang tak beraturan itu…. Bagaimana kelangsungan
acara pensi tersebut ?
Dalam
menjadi pemimpin, pasti kita memiliki dosa. Lalu kita akan menyesalinya
kemudian.
Judgement
pemimpin ketika membuat keputusan itu ada 4 :
1. Pilihan
Baik dan Pilihan yang Benar. Nobody
disagree with you!
2. Pilihan
yang tidak Baik dan tidak Benar. Everyone
disagree with you!
3. Pilihan
Benar namun tidak Baik, atau
4. Pilihan
Baik namun tidak Benar.
Judgement paling berat
ketika dipilih itu option nomor 3
& 4. Padahal sehari-hari kita ngalamin itu!
Namun dari semua itu kita tau. Kita
berdosa. Kita menyesal. Dan jadilah, kita akan belajar dari masa lalu. Untuk
menjadi lebih baik di masa depan!
Option
judgement diatas dikutip dari pidato mas Anies Rasyid Baswedan. Saya buat
blogpost ini juga sebagai penghargaan
untuk beliau yang sudah mengabdi untuk negeri ini.
Beliau lah salah satu pemimpin saya,
beliau lah salah satu panduan saya, beliau lah salah satu superstar dalam hidup saya !
Dengan ini selesai sudah pembahasan
#TrilogiKepemimpinan
Ditunggu ya karya selanjutnya !
#TurunTangan
BEBERAPA SITUASI YANG AKU TAU, OKE, , KOK JADI KETUA FERWEL GAK DI CERITAKAN PAK?
BalasHapusTerimakasih mb Ria sudah berkenan membaca bahkan komentar, sebuah apresiasi ya ketika dikomen di blog. Oke, kenapa farewell tidak aku masukkan disini karena beberapa alasan :
BalasHapus1. SUDAH ADA di http://narkonah-asli.blogspot.co.id/2016/03/buku-tahunan-dan-farewell-party.html?m=1
2. Sebelumnya sekitar 1th lalu juga sudah aku tulis di http://narkonah-asli.blogspot.co.id/2015/06/antitesa-kepemimpinan-mahakaryaindonesia.html?m=1
3. Itu sudah menjadi mimpi buruk, bukan lagi dosa. Hahaha..
Terimakasih, jangan hanya Urun Angan. Mari Turun Tangan.
OKEY THANK YOU, I WILL READ IT :)
BalasHapus