Langsung ke konten utama

Unggulan

Latihan Nulis

Malam ini aku duduk di bangku 5E kereta Kutojaya Selatan menuju Kutoarjo. Dalam rangka pulang menuju Jogja ini tetiba muncul notif di Hpku kalau ternyata esaiku mendapatkan juara 2. Benar saja setelah kupantau instagram ternyata betul 😊 Alhamdulillah. Tapi sejatinya, dalam proses pengerjaan esaiku ini pun tidak seluruhnya adalah murni dariku. Let me explain, jadi esaiku berjudul Inovasi Penanganan Sampah di Kota Bandung Pasca Tutupnya TPA Sarimukti. Ide dari esai tersebut adalah bagaimana sih cara menangani sampah yang sudah menggunung di kota bandung. Ide ini terbesit ketika tahun lalu sekitar November – Desember 2022 aku menjadi pengajar tambahan di prodi Teknik Lingkungan Itenas. Disana aku ngajar cara mendesain bentuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) yang ideal seperti apa. Walaupun secara teoritis aku bahkan tidak tau gimana kriterianya maupun syarat-syarat pembuatan TPA, tapi tetap kupaksakan untuk bisa menjadi pengajar disana. Dan alhamdulillah setelah beberapa kali bertuk...

Di sebelah pos ronda

Hujan rintik-rintik membasahi meja pingpong di depan pos ronda… Meja yang hanya tertutup sebagian dari asbes depan pos ronda tersebut sudah jarang digunakan oleh warga desa tersebut… 

Padahal tergolong kualitas bagus, tempatnya pun pas di depan pos ronda. Pos ronda luas yang ada TV 21’inch-nya… Wongso berlari mengikuti Thomas…

Thomas dan Wongso dari angkringan depan untuk nongkrong, ternyata harinya hujan… Mereka pun segera kembali ke pos… Mereka dengan teman yang lain memang sering berkumpul di pos nonton bola ataupun main kartu…

“Wongso… huh huhh… kenapa langsung bres ya hujannya… ” ucap Thomas terengah-engah

“Iya nih, hu uh heh gakada mendung deh kayaknya… paling juga ini hujannya gak lama, Thom” sahut Wongso

“ya udah kita nongkrong di pos sini dulu aja yuk.. Malem libur juga kan besok ?”

“oke deh.. lagipula ngapain juga langsung pulang.. Yang penting mah nggak mati lampu disini nih… Bisa nonton tv.. remote mana ya..” sembari mencari remote di kotak P3K “nggak ada nih… sial deh”

“Yaudah bro sini aja dulu di pos..” ajak Thomas menahan Wongso pulang

GROSSAAKKKK GROSSAAAAKKKK!!!!

“Apaaaaaaannn tuuuuuuuuuuuu???” Thomas setengah teriak

Wongso naik mepet ke dinding pos, “Apaan itu tadi, Thom ? ….. Shit, ngeri banget sebelah pos ronda ni…”

“kampret, hampir copot nih jantungku, haaaaaahhhhhhhhh…. Semoga bukan apa-apa” timpal Thomas

Malam yang hujan itu pecah dari keheningan karena suara seperti sapu yang diayunkan dengan keras lalu menabrak kayu…. Arah suara dari sebelah pos ronda…

Sebelah pos ronda tersebut memang terdapat sebuah parkiran… Parkiran kecamatan yang sudah jarang dibersihkan dan digunakan.. Kondisinya berantakan karena barang-barang tak tertata yang lebih terkesan seperti gudang terbuka dibanding parkiran…

Wongso melihat sebuah bulatan besar dengan dua titik merah di dalamnya, dan ijuk sapu yang lebih menyerupai rambut di atasnya… Dilihatnya hal tersebut di atas tembok pembatas pos ronda dan parkiran. Wongso seketika duduk di samping Thomas, “Thom, nggak ada apa-apa kok..”

“Yakin ? Perasaan tadi kayak ada kepala sapu nongol deh… nggak jelas sih, masak kamu nggak lihat..”

“Ahh, perasaanmu saja itu… Santai disini mah” Wongso mencoba menenangkan Thomas, padahal dia melihat dengan jelas sosok tersebut.

“Yaudah kalo kamu bilang gi--------” …. “KROOOOOOOSAAAAAAAAKKKKKKK”

Tanpa sepatah kata terucap, mereka berdua berlari. Tanpa peduli, apa yang ada di sebelah pos ronda.

Komentar

Postingan Populer