|
Source : Google Images "Wanita Pengajar" |
Blogpost ini
dibuat untuk melengkapi sekaligus menyempurnakan blogpost sebelumnya. Bagi yang ingin melanjutkan membaca bahasan ini anda
harus sudah membaca blogpost
sebelumnya, silakan klik Kemunduran atau Kemajuan Pelajar ? Bila sudah, maka lanjutkan ! Udah kayak SBY belum
? Lanjutkan!!
Setelah
blogpost sebelumnya rilis, ada banyak
komentar dan respon dari pembaca.. Alhamdulillah ada yang suka, sependapat,
maupun memuji… Tetapi ada pula yang memberi saran, protes, maupun mengkritik. It’s oke, berarti sebuah hal baik kalau
karya diberi respon.
Nah,
dari kebanyakan.. Mayoritas memandang statement
“wanita setelah kuliah langsung menjadi ibu rumah tangga” yang dianggap terlalu
sempit.. Hehe. Maaf, itu memang kesalahanku.. Aku belum pernah mencoba
memposisikan diri sebagai wanita, namun memposisikan pun aku juga belum pasti
memiliki insting yang sama dengan insting wanita. Maka aku pun mencoba melihat
dari sudut pandangku…
Jadi kalau yang kemarin tribute untuk pemuda, yang sekarang tribute buat pelajar pemudi ( yang baperan ).
Ketika
kita memberikan edukasi pada seorang lelaki, maka kita menjadikan dia lelaki.
Namun ketika kita memberikan edukasi pada wanita, maka kita mendidik generasi –
Quote
Kenapa
sih kita harus memberi wanita edukasi yang tinggi ? mereka kan ending-nya cuma di pawon (re: dapur).. apa nggak mubadzir
?
Mengingat
kembali di Al Qur’an…. Nama orangtua
Rasul jarang disebutkan, coba… Kalian pernah membaca Muhammad bin Abdullah ? Yahya
bin Zakaria ? atau Yusuf bin Ya’qub
? Rasanya tidak ada. Tapi Allah SWT
hampir selalu menyebut Nabi Isa AS bin
Maryam (Isa bin Maryam). Allah SWT
begitu memuliakan wanita ini! Kenapa begitu spesial ?
Surat
Maryam adalah surat no. 19 di Al Qur’an, sedang surat Al ‘Imran no. 3. Maryam
merupakan anak dari Imran dan Hannah. Mengapa mereka begitu spesial ?
Saya
tidak tahu pastinya kenapa.
Namun
menilik Maryam semasa hidupnya adalah orang yang suci, tidak pernah
meninggalkan ibadah barang sedetik pun dalam hidupnya. Bahkan sampai dia
dikaruniai putera yang juga seorang rasul yaitu Isa AS. Dia masih suci. Semasa
hidupnya digunakan untuk mengabdi penuh kepada Tuhannya, utuh, bulat-bulat
tanpa dikurangi suatu apapun. Ketika
menemani putranya beliau begitu tabah, karena tahu dan percaya pada Tuhan.
Mencapai derajat kekhusyukan dan ketundukan Maryam bukanlah suatu yang gampang.
Bila sudah seperti ini apakah aneh jika Maryam dinobatkan sebagai salah satu
Wanita Terhebat dan Termulia se-Jagad Raya ?
Dewasa
ini, wanita dipandang lemah itu adalah hal yang lumrah. Tapi padahal
kenyataannya tidak. Ketika Isa AS tertunduk, ada Maryam. Ketika Bung Hatta
butuh sandaran, ada Siti Rahmiati. Dan ketika Ahmad Dahlan yang akan
mengembangkan Muhammadiyah, beliau bertemu Siti Walidah yang akan mengembangkan
Aisyiyah. Coincidence ? I don’t think so…
Mbak
Rasmi kemarin sore bilang ke aku, “Ada cerita ayah yang memaksa putrinya yang
sudah menikah buat sekolah sampai lulus S3. Ketika ditanya kenapa oleh
putrinya, sang ayah menjawab karena itu agar kamu bisa mendidik anak-anakmu dan
generasi penerusmu kelak. Kalau ada sekolah S4, kamu akan tetap ku sekolahkan”.
Jadi
di balik laki-laki yang sukses pasti ada wanita yang hebat, yang akan mendidik
generasi selanjutnya dengan baik.
“You educate a man; you educate a man. You
educate a woman; you educate a generation” – Brigham Young.
Blogpost ini
aku buat juga sebagai kado ulang tahun untuk si dia, Umiyatun Khasanah.
|
Selamat tambah tua!!! (kayak Inda) |
Jadilah
wanita terpelajar. Jadilah wanita yang ketika pasangannya sukses pada hal tertentu, akan bertanya “What’s next,
honey ?”. Jadilah istri yang
setia, layaknya Ribka yang setia kepada Ishaq. Dan terakhir jadilah ibu seperti
Maryam yang sayang kepada Isa.
Yang
terpenting jadilah Umi.
Happy
birthday, nduk.
Quote nya manis sekali mas...
BalasHapusBuat mb um..pibesde ya..
bagus mas...
BalasHapusTerimakasih mas Hasan.. ((Pibesde))
BalasHapusNah, yang quote tadi mb Rasmi... Ini yang komen mb Risma. Btw, ini beda orang lho ya. hahaha