Langsung ke konten utama

Unggulan

Latihan Nulis

Malam ini aku duduk di bangku 5E kereta Kutojaya Selatan menuju Kutoarjo. Dalam rangka pulang menuju Jogja ini tetiba muncul notif di Hpku kalau ternyata esaiku mendapatkan juara 2. Benar saja setelah kupantau instagram ternyata betul 😊 Alhamdulillah. Tapi sejatinya, dalam proses pengerjaan esaiku ini pun tidak seluruhnya adalah murni dariku. Let me explain, jadi esaiku berjudul Inovasi Penanganan Sampah di Kota Bandung Pasca Tutupnya TPA Sarimukti. Ide dari esai tersebut adalah bagaimana sih cara menangani sampah yang sudah menggunung di kota bandung. Ide ini terbesit ketika tahun lalu sekitar November – Desember 2022 aku menjadi pengajar tambahan di prodi Teknik Lingkungan Itenas. Disana aku ngajar cara mendesain bentuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) yang ideal seperti apa. Walaupun secara teoritis aku bahkan tidak tau gimana kriterianya maupun syarat-syarat pembuatan TPA, tapi tetap kupaksakan untuk bisa menjadi pengajar disana. Dan alhamdulillah setelah beberapa kali bertuk...

Rintik air hujan kala itu...

Sore itu… Rintik air hujan membasahi kami yang baru turun gunung. Kami ber-7 (Aku, Rizki, Aziz, Ihwan, Mb Novi, Mb Dea, Mb Al)  berjalan berurutan menuruni Gunung Merbabu via Wekas. Jalan sempit nan licin ditambah rintik hujan membuat kami harus berjalan ekstra hati-hati, apalagi hari sudah mulai gelap. Entah gelap karena mendekati malam atau gelap karena rimbunnya pepohonan… 

Kami terus bercerita sepanjang jalan untuk mengurangi rasa lelah yang menerpa fisik kami selama hampir 24 jam ini bermain di gunung.

Aku mungkin turun dengan worst condition, engkel kiriku kumat. Sudah lama sejak futsal yang buat engkelku ini sakit berlalu, tapi masih belum sembuh sempurna. Aku yang sudah lambat dalam berjalan meniti jalan turun di urutan belakang…
Aziz, Rizki, Ihwan, Aku, mb Dea, mb Novi, mb Al
Sore itu aku ingat pernah mengigau sambil berjalan sempoyongan dengan teman-temanku, “kenapa ya hujannya datengnya satu-satu ? Kecil-kecil pula… Kenapa nggak langsung aja satu tetes besar-besar gitu ? kayak balon raksasa isi air…”.
Rizki menjawab “Mbuh cuk, koyo ngono dipikirno ndadakan.. Marai melu kepikiran wae”.
Mbak Novi nyaut “Iya ya.. Kenapa ya, gak kepikiran…” 
….. Kami semua turun sampai basecamp dengan selamat. Alhamdulillah.

Di benakku masih terpikir akan hal yang tadi aku katakan.
 

Setahun berlalu…. Aku sudah selesai magang di sebuah perusahaan besar di Kalimantan Selatan, aku sudah selesai UKK. Tinggal wisuda saja yang belum. Hari menunggu wisuda aku bekerja di sebuah workshop dan toko elektronik + mesin. Hari-hari awal kerja aku harus nginep di rumah bos-ku waktu itu, disana lebih bantu menata dan memperbaiki barang yang akan dijual di workshop. Setiap sore aku ikut membantu mas-mas yang tugasnya mandiin burung hias. Ada Pleci (Punglor), ada Murai Batu, dan 2 Anis Merah. Semuanya bagus suaranya…. 

Balik lagi ke mandiin burung. Aku bantu nyiram burung itu pakai selang biasa. Terus ditegur mas yang tadi “Jangan disiram terus mas, nanti sakit burungya… Sedikit-sedikit aja”. 

------------

Terbersit ingatan sewaktu turun gunung itu. Ingatan tentang air hujan, bukan kakiku yang engkel ya. Hehehe… Mungkin gitu ya jawabannya….

Tuhan, menyiapkan kita rezeki yang sangat amat besar. Entah itu uang, harta, proses mendapat jodoh, ilmu, atau bahkan air hujan kepada kita. Kenapa Tuhan gak langsung kasih kita rezeki kita yang amat besar itu langsung di awal hidup kita ?
KARENA Tuhan tau kita belum pantas, belum layak, dan belum bisa memanfaatkannya. Maka dari itu Tuhan sangat mengerti kebutuhan akan keuangan kita, pendidikan kita, atau bahkan seberapa basah yang kita dapatkan dari air hujan agar otak kita terlalu panas karena melek selama 24 jam. 

Kapan kita butuh ilmu yang lebih tinggi… ketika yang lama kurang mencukupi kapasitas otak kita.

Kapan kita butuh finansial lebih… ketika kebutuhan kita sehari-hari meningkat pada besarannya maupun banyaknya.

Kapan kita butuh hujan… ya waktu musim panas yang terik mungkin. Hehe

Tuhan Maha Tahu. Semuanya telah diatur.
So, stay calm and keep do your best, bro….

 
Photo ultah kemarin
Blogpost ini aku buat juga sebagai kado ulangtahun ke-20 untuk sahabat baik dan saudaraku Rizki Sapta Aji Waskita 
(7 Februari). Selamat tambah TUA! hahaha

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer