Langsung ke konten utama

Unggulan

Latihan Nulis

Malam ini aku duduk di bangku 5E kereta Kutojaya Selatan menuju Kutoarjo. Dalam rangka pulang menuju Jogja ini tetiba muncul notif di Hpku kalau ternyata esaiku mendapatkan juara 2. Benar saja setelah kupantau instagram ternyata betul 😊 Alhamdulillah. Tapi sejatinya, dalam proses pengerjaan esaiku ini pun tidak seluruhnya adalah murni dariku. Let me explain, jadi esaiku berjudul Inovasi Penanganan Sampah di Kota Bandung Pasca Tutupnya TPA Sarimukti. Ide dari esai tersebut adalah bagaimana sih cara menangani sampah yang sudah menggunung di kota bandung. Ide ini terbesit ketika tahun lalu sekitar November – Desember 2022 aku menjadi pengajar tambahan di prodi Teknik Lingkungan Itenas. Disana aku ngajar cara mendesain bentuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) yang ideal seperti apa. Walaupun secara teoritis aku bahkan tidak tau gimana kriterianya maupun syarat-syarat pembuatan TPA, tapi tetap kupaksakan untuk bisa menjadi pengajar disana. Dan alhamdulillah setelah beberapa kali bertuk

Seperti Roller Coaster..




17an euy..
 Kamis, 20 Agustus 2015. Aku dihubungi mas Candra. Orang yang belum pernah aku temui sebelumnya. Dia menyuruhku mengirimkan CV beserta lamaran untuk mengisi posisi Admin Engineer di salah satu site milik teamnya. Sore itu juga aku kirimkan hal-hal yang perlu aku kirimkan. Malam itu aku sudah janji sama mbak Dhena buat nganter dia masuk kerja shift malam, sebelum sampai kita berhenti di Indomaret Point depan UNY. Kutemukan bbku memperlihatkan notif bahwa ada yang miscall aku, tak lain tak bukan adalah mas Candra. 2 panggilan tak terjawab, lalu aku keluar sebentar buat mencoba telfon beliau, hasilnya nihil.

Aku dan mbak Dhena pun bergegas ke Sakina (tempat dia bekerja) setelah selesai makan dan minum. Setelah mengantarnya ke tempat kerja, aku tidak langsung pulang.. Aku berhenti di jalan luar Sakina, aku coba telfon mas Candra lagi… Masih nihil. Lalu aku sms beliau meminta maaf tadi baru di jalan. Ketika aku sampai rumah, sudah ada pesan dari beliau yang kurang lebih isinya mengatakan besok saja saya telfon lagi.

Jum’at, 21 Agustus 2015. Setelah Jum’atan aku dan Bimo ke tempat penyewaan sound. Anyway, sebelum dilanjut, let me tell you …. Aku adalah ketua pemuda dan semacam PLT kegiatan perayaan 17an di desaku, perayaan itu akan dilaksanakan SABTU, 22 AGUSTUS 2015 besok. Ya, aku dan Bimo ngurus sound (serta panggung, serta penampil) itu. Sampai ditempat penyewaan aku tengok bbku sudah ada 1 notif panggilan tak terjawab, lalu aku putuskan untuk menelfon balik nomor itu. Diangkat… Suara mas Candra diujung telfon, dia pun langsung bilang agar segera berangkat. Aku menawar hari Selasa atau Rabu agar aku bisa agak istirahat setelah kegiatan 17an besok Sabtu. Namun, beliau bilang ini urgent. Lalu sepakat lah berangkat Minggu malam, setelah sepakat juga tentang akomodasi dan gaji lalu telfon pun ditutup....

Waktu itu, aku sangat bahagia bercampur bingung, bercampur campur dengan banyak pikiran yang lain. Oke! Aku harus fokus, mana yang harus kukerjakan lebih dulu. Setelah sound deal, akupun pulang kerumah sebentar sebelum gantian ngurus panggung. Sesampainya dirumah langsung kubilang kepada ibuku tentang keberangkatanku besok Minggu, beliau sangat bahagia, terharu, sedih, dan lain-lain. Blablablaaaa…. Beliau langsung ikut membantu mengurus segala sesuatu untukku besok Minggu (terutama urusan finansial).  Setelah itu aku ke daerah Manisrenggo untuk mengambil panggung beserta rekan-rekan pemudaku. Setelah kuambil lalu kutaruh di kecamatan. Aku langsung bergegas ke Stembayo. Iya sekolahku, disana baru ada STC, Sutarman Cup. Pertandingan bola antar jurusan se-Stembayo yang rutin diadakan tiap tahun. Disana kutemui beberapa teman-temanku, memang tujuan utamaku bukan STC. Melainkan pamitan dengan mereka kalua aku akan berangkat ke Kalsel untuk kerja.

Yah, hari bertambah larut. Kami pemuda mengadakan pleno yang sangat mepet. Untuk merapatkan kegiatan esok malam, beberapa bisa kami tangani hari itu. Ada pula yang harus hari selanjutnya.
Hari selanjutnya, hari H sekaligus hari kita Bermain! Hari kita menyelesaikan apa yang kita rencanakan. Hari dimana kami unjuk gigi dan kerjasama antar pemuda.

Pagi hari dimulai agak telat, kami mulai membuat panggung pukul 10:00 WIB. Bersama-sama kami membuat panggung tersebut. Karena belum lama sebelum acara ini kami sudah membuat panggung untuk pengajian, jadi kami “agak” sedikit paham bagaimana membuat panggung untuk acara kami ini. Ya kami masih butuh senior kami untuk membuat panggung ini. Setelah panggung jadi, sound datang. Kami mulai cek sound, agak berisik memang. Seperti biasa.

Then, malam menyapa. Acara pun dimulai ……. Yah, sangat tidak mungkin harus aku ceritakan semua sampai ke detil acara tersebut. Pointnya adalah, kami semakin kompak. Aku juga bangga karena bisa menjadi bagian mereka, aku senang bisa memimpin mereka. Dan secara personal, aku bahagia bisa diakui menjadi Ketua Pemuda di desaku. Sangat menyenangkan memang bila kita mendapatkan pengakuan dari orang lain, apalagi bila itu tulus berkat pencapaian kita. Oke, itu keluar dari topik.

Bangganya diriku
Ya malam itu tampak sempurna bagi kami, tapi bagiku ada 1 hal yang meninggalkan celah. Aku keluar dari acara sekitar jam 10 malam. Aku tinggalkan acara walau hanya sejenak untuk pergi ke perempatan di tengah sawah daerah Kalasan untuk (mencoba) menelfon seseorang sembari melihat dirinya di jendela rumahnya. Hanya mau bilang kalau aku akan berangkat ke Kalsel. Tapi memang semua tak bisa berjalan sesuai rencana kita, kudapati diriku dengan telfon yang berbunyi “Nomor yang anda hubungi tidak menjawab”. Akupun bergegas menuju ke acara 17-an lagi, memimpin acara tersebut sampai selesai.

Malam berlalu, kami bersih-bersih. Lalu kami pulang kerumah masing masing untuk istirahat. Minggunya, hari dimana aku berangkat (pada sorenya) ke Kalsel. Aku beli perlengkapan-perlengkapanku untuk disana. Aku sudah lama tidak merantau, hehe. Tapi yeah, sounds fun. Bla bla bla, senja pun tiba. Tiba saatnya ku berangkat. Setelah berpamitan dengan ibuku dan cipika-cipiki di selatan halte Trans Jogja, akupun berangkat menuju airport. Disana dengan kakak iparku, ternyata ada 2 teman baikku yang mengantarku. Rizki dan Sevira, mereka menyempatkan untuk mengantarku sampai bandara. Lalu aku pun berangkat. Delay memang 2 jam lebih, tapi kusambi makan coklat (mahal) yang dijual di ruang tunggu. 

Lalu pesawat pun siap dinaiki, aku naik. Kita terbang bersama sampai Bandara Syamsudin Noor. Disana lah aku dijemput mas Candra. DIjemput olehnya yang sedang bersama istrinya dan saudara sepupunya mas Udin. Setelah sampai rumahnya, kami sedikit berbincang mengenai pekerjaanku besok, mengenai kontraktornya, cerita bagaimana dia bisa sampai sini (karir maksudnya). Aku pun beristirahat.

Paginya kami berangkat ke tambang. Sudah lama sekali aku tidak ke tambang, kupikir aku akan meninggalkan dunia pertambangan ini. Ternyata aku masuk kembali ke dalamnya. Dan sampai sana aku diajari dan mulai belajar kembali tentang dunia tambang dan yang sudah lama tidak kupikirkan. Tapi…. Bismillahirahmanirrahim, aku bisa.

Secepat itu ? Kamis aku mengirim cv, Jum’at aku dikirimi tiket, Sabtu acara 17-an, Minggu malam aku sudah di Kalsel, Senin pagi aku sudah mulai bekerja.
Fast huh ? Just like a Roller Coaster….




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer