|
kerudung biru |
Sekitar akhir
November 2014 sudah diputuskan oleh aktivis angkatanku untuk membuat pesta
setelah acara wisuda yang diadakan bulan Mei 2015. Disitu, saya sendiri yang
dipilih menjadi koordinator acara tersebut, setelahnya akupun menghimpun teman-temanku
yang ada di Jogja untuk menjadi panitia untuk acara tersebut. Dibantu oleh Wancik, sedikit demi sedikit aku
mendapat bantuan dari anggota aktivis angkatanku.
Desember
berlalu … Januari berlalu … Pertengahan Februari aku mulai kelabakan karena
belum banyak yang kuperbuat. Buruknya pengaturan waktuku antara sekolah, kerja,
dan organisasi yang aku ikuti turut andil dalam terlambatnya pengurusan persiapan
acara tersebut. Buruknya diriku tergambarkan jelas ketika rapat yang dihadiri
panitia angkatanku dan bantuan dari adek kelas. Pendekatanku salah, teknikku
kurang efektif, strategiku nggak jalan.
Alhasil,
seusai rapat dan waktu-waktu setelahnya aku lebih sibuk bekerja tiba-tiba aku
disuruh berangkat ke sekolah oleh Wancik.
Disitu aku dijelaskan olehnya harus gimana-gimana untuk acara ini, dan karena
aku nggak bisa memegang kendali secara maksimal maka ditunjuklah seorang PLT
(Pelaksana Tugas) ketua panitia tersebut. Dia tak lain tak bukan adalah
sekretaris kepanitiaan tersebut, Avicenna
Mustika.
(Panggil saja)
Cenna, aku belum mengenalnya sebelum
kelas 4 ini. Aku bahkan baru tau dia sewaktu aku ditunjuk jadi koor acara
tersebut. Dia adalah cewek yang aku bercandain sama Nur “Cantik juga, jurusan mana ? Namanya siapa sih ?” sewaktu rapat
tersebut. Setahuku (dan itupun dia yang ngasih tau) dia itu dulu ikut PAKS.
Benar, itu salah satu sekbid yang dibawahku ketika aku menjabat Ketua OSIS.
Tapi ya karena aku (kata orang sih) ketus sama orang yang kurang berpengaruh
atau yang tak memiliki potensi besar, aku jadi kurang memperhatikan dia. Maaf
ya Cen. Hehee …
Mulai saat Wancik ngasih tau aku ada plt untukku,
aku malah ketawa dalam hati… Hahaha, karena emang sewaktu Wancik ngasih tau itu ada Cenna
juga. Kenapa dia nggak berani ngomong ke aku langsung, kenapa harus pakai
perantara Wancik. Mungkin dia takut
aku bakal marah-marah urusanku dia ambil alih. Tapi ya udah, aku malah
berterima kasih sama dia udah bantuin aku.
Hari demi
hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan dia menjadi ketua kepanitiaan acara
tersebut. Aku cuma datang ketika rapat, dan itupun biasanya aku hanya sebentar
datang. Meski biasanya kehadiranku selalu dinantikannya, karena memang dia
butuh dekengan/tempat untuk berlindung. Ya, dia (hanya) belum berani untuk memimpin
suatu kepanitiaan. Seluruh persiapan sudah siap, hari H sudah datang, acara pun
dimulai, acara pun selesai. [Highlight
tentang acara bakal ada di posting berikutnya]
Pelajaran yang
aku ambil dari diri Avicenna Mustika…
Dia mungkin bukanlah tipikal orang yang hebat untuk memimpin. Dia masih butuh
dekengan orang lain untuk berkuasa. Dia tidak seperti diriku yang suka memimpin
secara diktator/otoriter, ataupun memimpin layaknya Wancik yang tipikal demokrasi. Dia tidak condong diantara kedua
tipikal kepemimpinan yang ada tersebut. Namun dia memimpin dengan hati, dengan will, dengan rasa tanggung jawab untuk
bersama. Dengan seluruh yang dia bisa. Dia bukanlah tipe orang yang lahir
langsung memiliki gen pemimpin hebat di dalamnya, tapi hati baik yang selalu
bersamanya. Dia bukan tipe pemimpin yang dilahirkan, dia memilih jalannya
sendiri untuk (mencoba) memimpin. Dia jauh lebih kuat dibanding aku.
Dari dirinya
aku belajar sebuah bentuk lain kepemimpinan, bukan diktator/otoriter maupun
demokrasi. Dialah antitesa kepemimpinan. Berbeda dari yang lain. Kamu berhasil membuat
sebuah Mahakarya Indonesia.
Beruntungnya
aku bertemu sama kamu, Cen…
|
Mawar Biru |
|
Oiya, ketika
di-wisuda bersama aku ngasih kamu bunga mawar biru.
Selain karena aku (waktu
itu) baru suka lagu Mawar Biru, ada makna lain dari bunga itu. Mawar biru itu lambang
kepercayaan. Aku percaya sama kamu. Aku percayakan kepemimpinan di tanganmu.
Blogpost ini aku buat sekaligus untuk
kado ultah kamu di tanggal 5 Juni. Aku harap kamu menjadi wanita yang lebih
hebat dalam bidangmu kedepannya, aku harap kamu lolos sbmptn, dan aku berharap
kamu bisa terus bersama dia yang kamu harapkan selalu dalam hidupmu.
See you next time Cen. Hehee ..
Komentar
Posting Komentar