23 Desember 2014
Selamat
tinggal tahun 2014, selamat datang tahun 2015 !!!
Hei,
kalau kalian tahun baru biasanya kemana ? ngapain ? sama siapa ? Asik dong yaaa
…… Hehee, Aku ? Akupun takmau melewatkan momen hebat ini, aku selalu menunggu
hal ini. Bedanya …. Aku selalu merayakan tahun baru dengan “Introspeksi Diri”.
Ya, aku selalu meluangkan sedikit waktu setelah momen pergantian tahun dengan
introspeksi.
Introspeksi
apa saja yang salah atau kurang pas dari tindakan-tindakanku selama setahun
sebelumnya. Lalu aku fokuskan pikiran dan seluruh sumberdaya yang aku miliki untuk
menuju / mencapai hal-hal yang pokok di tahun yang baru.
Tapi
ini masih tanggal 23 Desember, tahun baru masih seminggu lebih. Kenapa sekarang
? Jadi memang, ini sudah tengah malam. Iya, aku barusan pulang dari jalan-jalan
sama mbakku.
Mbakku …
Sebenarnya dia adalah teman SMPku, tapi karena memang dia lebih tua dariku dan
dia oke aku anggap sebagai kakak perempuanku. Yah, panggil saja dia “Sista”
(aku belum ijin pakai nama aslinya). Lagipula dia sudah punya calon suami, maka
aku samarkan saja namanya (agar hubungan mereka aman). Aku dan Sista dulunya
sangat dekat meski beda sekolah, namun setelah aku berangkat ke Kalimantan dan
dia kuliah, imbasnya kami menjadi agak renggang. Aku sudah jarang komunikasi
dengannya, dan sudah setengah tahun belum ketemu.
Setelah
sekian lama, kami bertemu tadi yaitu tanggal 23 Desember 2014. Dia kenakan baju
soft modern dengan rok jeans dan cherry shoesnya. Bibirnya merah merkah (ceilah… -_-). Aku memakai
pakaian casual, kaos jersey + jeans + sandal CROCS ORI :’> dibalut jaketku yang keren.
Kuhampiri dia di kosnya, lalu kita keluar…. Tidak tau mau
kemana, dia Cuma butuh teman cowok katanya…. Lalu muter bentar kita ke sekaten
sekedar liat-liat pasar malamnya, lalu kita muter lagi dan menuju ke JCM. Kita
berdua yang belum pernah kesana pun tampak ndeso :| …..
Kami pun
hanya muter-muter disana karena jam sudah sangat malam, tokonya juga sudah
banyak yang tutup. Setelah itu kami berencana untuk makan. Tapi Tuhan
berkehendak lain, setelah muter hampir 1 jam hanya untuk cari makanan ternyata
resto yang mau kami datangi sudah tutup. Ya … Jam di tanganku sudah menunjukkan
pukul 10.40 PM. Dia pun rela saja tidak makan malam, asal besok sarapan.
Setelah dia aku antar pulang, akupun pulang …..
Apa
yang aneh ??? Tidak ada.
Tapi biar aku tunjukkin beberapa penggalan percakapan kami
selama kami keluar tadi.
1.
S : Wijo, aku gendutan nggak ? Kamu udah
setengah tahun belum lihat lhoh….
W : Yaaaa …. Kurusan kok. (seksi gilak)
2.
W : Tumben kamu berani ngajak aku keluar malem.
S : Iya, cowokku baru ke luar negeri
liburan.
W : …….. (njirrrrr)
3.
*kunci motor ilang*
W : Aduhhhh ….. Dimana ya ?Lupa aku
naruhnya.
S : Ahhhh, Wijo…. Kalo ketauan cowokku bisa
gakjadi nikah dong aku ….. :’(
Tukang parkir : Coba pakai kunci saya mas…..
W : Wah, makasih pak sudah diamanin … Hehee
S : Mmmmmmmm … Makasih pak…. J
(Sambil nyubit aku)
W : …… (Damn,
me again…)
4.
*di motor*
W : Sis, udah gakmau meluk lagi ya ?
S : Jangan wi …. Udah sama-sama tua kita tu…
Harus jaga sikap.
W : Iyadeh …. (:’))
5.
S : Wi, besok kalo kita udah kaya, beli mobil sport ya ? … Biar kita tu jalan tanpa kanginan lagi. (kanginan => kena angin)
W : Aamiin, iyadeh.
S : Itu kumismu udah panjangan, mbok
dirapiin biar keliatan mudaan.
W : Iya ah gampang … kamu sekarang jalannya
cepet banget. Gak kayak cewek pada umumnya.
S : Please,
we’re both know that we are different than the other.
W : Iya, aku nggak normal. Kamu juga… -_-
“ Wi, kita itu beda ….” – Sista
Memang
aku akui , malam ini aku nggak fokus buat main sama Sista. Aku malah kepikiran
yang aneh-aneh … “Kok, jadi gini ya hubungan kami…”, “Segitunya ya kalau sudah
mau berkeluarga…”, “
Miss the old days…”.
Lalu aku menjadi frustasi malah gara-gara pikiranku sendiri. Di perjalananku
pulang aku mampir di Indomaret Kalasan buat beli Coca-Cola Zero Sugar …
Sekaligus aku introspeksi lalu kepikiran, …….. Ternyata sudah saatnya aku
berubah …….
Dulu …
Mbakku selalu ada disaat aku butuh semangat, bantuan ataupun do’a … Sekarang
karena beberapa hal dia menguranginya, kalau ditanya dia mungkin juga nggakmau.
Tapi dia harus ngelakuin itu buat ngehormatin calon suaminya. Dia tidak suka
melakukannya, tapi dia terpaksa melakukannya. Setelah tulisan ini aku putuskan
juga untuk berubah. Berubah karena berbagai keadaan … Aku yang dulu suka mbribik cewek, suka keluar malam tidak
jelas, suka bermalas-malas, suka merepoti orang lain, suka bepergian tanpa
peduli keadaan rumah. Aku tegaskan akan berubah …. Meski perlahan, inilah titik
balikku…
End of The Beginning
Akhir
dari Sebuah Awal
Mbakku
berubah meski dia tidak menyukainya, aku juga berubah meski tak menyukainya …
Tapi kami berani berubah demi ke-relevan-an terhadap zaman, keadaan, dan lingkungan.
Hidup itu semua tentang perubahan, maka bullshit
untuk kalian yang suka bilang “Ini aku apa adanya”.
Aku akan mengubah dunia, tapi sebelumnya aku harus mengubah
negaraku, sebelumnegara aku harus mengubah provinsiku, sebelum provinsi aku
harus mengubah desaku, sebelum mengubah desa aku harus mengubah RT’ku. Sebelum
itu aku harus mengubah keluargaku. Sebelum mengubah keluarga, aku harus
mengubah diriku. Sebelum mengubah diriku aku harus tau kelemahanku /
keburukanku, sebelum itu aku harus menerima diriku apa adanya.
Mbakku,
aku, orang-orang diluar sana berani berubah demi kehidupan yang lebih baik.
Kami berani !!!
lanjutkan bnag, perubahan anda kearah yang lebih baik
BalasHapusAlhamdulillah. Terimakasih sudah berkunjung.
BalasHapusOiya, maaf baru balas komentar karena under maintenance blognya. Hehehe