Langsung ke konten utama

Unggulan

Latihan Nulis

Malam ini aku duduk di bangku 5E kereta Kutojaya Selatan menuju Kutoarjo. Dalam rangka pulang menuju Jogja ini tetiba muncul notif di Hpku kalau ternyata esaiku mendapatkan juara 2. Benar saja setelah kupantau instagram ternyata betul 😊 Alhamdulillah. Tapi sejatinya, dalam proses pengerjaan esaiku ini pun tidak seluruhnya adalah murni dariku. Let me explain, jadi esaiku berjudul Inovasi Penanganan Sampah di Kota Bandung Pasca Tutupnya TPA Sarimukti. Ide dari esai tersebut adalah bagaimana sih cara menangani sampah yang sudah menggunung di kota bandung. Ide ini terbesit ketika tahun lalu sekitar November – Desember 2022 aku menjadi pengajar tambahan di prodi Teknik Lingkungan Itenas. Disana aku ngajar cara mendesain bentuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir Sampah) yang ideal seperti apa. Walaupun secara teoritis aku bahkan tidak tau gimana kriterianya maupun syarat-syarat pembuatan TPA, tapi tetap kupaksakan untuk bisa menjadi pengajar disana. Dan alhamdulillah setelah beberapa kali bertuk

9 April 2014

Rabu, 9 April 2014


               H-5 UN sekaligus hari dimana pesta demokrasi terselenggara. Jadi hari ini emang ada pemilu legislatif yang menentukan siapa yang pantes duduk di kursi DPR, DPD, dan DPRD. Meski aku juga belum tau yang dimaksud itu gimana, dan calonnya juga belum tau. Karena aku belum pernah baca track record-nya, jadi aku milih masih “asal-asalan” karena juga baru pertama kali nyoblos.
                Yang banyak disayangkan orang-orang adalah politik uang, jadi yang njago ngasih uang buat beli suara rakyat. Aku pun gitu, tapi yang namanya dikasih gakboleh ditolak. Entah baik maupun buruk, meski di belakang mereka kita buang ataupun kita injak-injak. Itu yang ngajarin ibuku.
                Oke, aku bangun sengaja nelat. Jadi sekitar jam 7 aku baru mulai beraktivitas, ngeluarin jemuran, mandi, terus nyoblos. Habis itu ada hal yang bikin aku tertarik ngejalani hari ini, jadi aku maen ke rumah “kakak perempuan angkat”-ku. Aku kesana sekalian habis nganter budhe yang jualan di depan rumahku ke rumah beliau. Lalu aku dateng ke rumah mbakku itu, nunggu dulu sih.. Soalnya dia juga baru nyoblos waktu aku dateng. Seperti biasa aku disambut dengan nyaman, habis itu ngobrol.. Ngobrolnya nggak terarah sih, politik lah, sekolah lah, cinta-cinta lah, habis itu balik ke politik lagi. Pokoknya random deh, sukanya ngobrol sama dia itu.. Dia orangnya dewasa sebenernya, tapi gojek kayak anak kecil bisa, nasihatin bisa, motivasi bisa, pemikirannya juga jauh. Walaupun kata dia sendiri dia kesulitan ngatur permasalahan dia. Tapi aku yakin dia bisa support aku, hehe. Sepulang itu sembari nungguin kabar dari cewekku yang katanya baru dirumah temennya, aku tidur siang terus nganterin ibukku pulang ke rumah Kalasan. Sampai aku menulis ini dia belum kasih kabar, semoga dia nggak kenapa-kenapa. Aamiin. :)

Komentar

Postingan Populer